Sejarah Lokalisasi Kampung Baru Jepon Blora Dan Kondisinya Kini

Ilustrasi pusat hiburan dewasa (Foto istimewa/Blora Updates) 

Blora Updates - Hampir setiap wilayah memiliki pusat hiburan dewasa. Kebanyakan masyarakat Indonesia menyebutnya dengan nama lokalisasi. Demikian halnya dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Kabupaten yang dikenal sebagai penghasil kayu Jati berkualitas dunia dan minyak bumi Blok Cepu tersebut juga memiliki pusat layanan pria hidung belang yang dikenal dengan sebutan Kampung Baru. 

Salah satu warga asli Jepon, sebut saja Kang Min mengatakan bahwa sentra layanan wisata birahi yang berada di Kecamatan Jepon tersebut mulai beroperasi sekitar 20 tahunan. 

"Menurut sejarahnya itu, Penghuni Kampung Baru berasal dari beberapa titik, diantaranya Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berada di Pasar Sapi Pon, Blora Kota dan Pasar Kambing Pahing Jepon," terangnya kepada Blora Updates, Minggu (27/11/2022).

Kang Min menambahkan bahwa awal tahun 2000 an, Kampung Baru Jepon mulai diresmikan. Sepengetahuannya, lokasi tersebut dipersiapkan dalam rangka penertiban dan penataan wilayah. 

"Ya mungkin kala itu, niatnya Pemerintah Daerah untuk menertibkan dan merapikan. Agar titik lokalisasi yang tersebar beberapa titik bisa disederhanakan. Mungkin saja untuk memudahkan dalam pendataan dan pengawasan. Yang jelas upaya pemerintah merelokasi tempat prostitusi tersebut, untuk menggeser. Semula berada di Pasar Hewan yang berada ditengah pemukiman, kemudian dipindahkan dilahan kosong yang berada dipinggiran Kota," imbuhnya. 

Gapura lokalisasi Kampung Baru Jepon Kab Blora

Kondisi Kampung Baru saat ini. 

Seiring waktu, Kampung Baru senantiasa berkembang mengikuti arus jaman. Jika dulu hanya sebatas warung remang remang dan pusat menyalurkan hasrat biologis, kini seiring waktu juga ditambahi fasilitas nyanyi bagi yang hobi karaoke. 

Kampung yang berisi belasan rumah ini, menjajakan PSK, dari usia muda hingga setengah tua. Mereka ada yang berasal dari Blora sendiri, dan bahkan juga pekerja pendatang dari luar kota. 

Seorang PSK, sebut saja Mawar, yang sudah menjadi penghuni Kampung Baru beberapa tahun tersebut, mengaku bahwa tarif di Kampung Baru relatif terjangkau. 

"Tarif untuk tidur bersama berkisar Rp75 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung orangnya dan pandai pandainya memilih PSK di sin,” ucapnya. 

Senada, sebut saja Melati yang juga pekerja karaoke di Kampung Baru, mengaku bahwa naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup mempengaruhi pendapatannya, yang saat ini harus menghidupi anaknya juga.

“Kalau karaoke itu kan perjam, harganya miring sih, iya sekitar Rp.230 ribu komplit. Tergantung pelanggan saja enaknya gimana, tapi kalau mau ya saya terus terang minta disawer buat tambahan kebutuhan ekonomi. Soalnya saya di rumah sebagai tulang punggung,” ungkapnya.

Disinggung soal pelanggan, Melati menambahkan bahwa pengunjungnya berasal dari kalangan bawah hingga menengah atas untuk mencari kepuasan ranjang. 

“Kalau soal pelanggan gonta-ganti. Ada muda, ada tua, ada yang tiap gajian bulanan ke sini. Ada juga tiap hari ke sini walau hanya sekedar main- main saja. Kalau ramai itu, usai pelanggan gajian bulanan, pasti saya minta tambahan saweran, mulai Rp50 ribu hingga Rp300 ribu,” pungkasnya. 

Diketahui bahwa Kabupaten Blora, memiliki beberapa titik lokalisasi yang melegenda. Dibagian Barat ada lokalisasi Yangjrong turut wilayah Kecamatan Kunduran. Selanjutnya dibagian Tengah, ada Kampung Baru, turut wilayah Kecamatan Jepon. Sedangkan bagian Timur, ada lokalisasi Nglebok turut wilayah Kecamatan Cepu. (AFH/Red) 

Posting Komentar

0 Komentar