DPR RI Edy Wuryanto Gandeng BKKBN Ajak 5000 Emak Emak Senam Cegah Stunting di Blora

DPR RI, Edy Wuryanto gunakan kemeja putih, menyanyikan lagu ojo dibanding bandingno dihadapan 5000 Emak-mak Blora (Foto Kwn/Blora Updates) 

Blora Updates - Ribuan emak-emak pecinta senam di Kabupaten Blora merahkan Alun-alun timur Blora atau dikenal dengan stadion Kridosono. Acara yang digelar DPR RI Edy Wuryanto membahas tentang pencegahan stunting tersebut terbilang sukses dan meriah. 

Dari pantauan Blora Updates dilokasi, 5000 peserta berasal dari 295 Desa se-Kabupaten, dengan dikomandoi KomandanTe masing-masing wilayah. 

Acara yang dimulai pukul 14:30 hingga 17:30 WIB tersebut tak menyurutkan semangat Emak-mak hingga usai acara, meskipun cuaca sangat panas, Minggu (10/9/2023). 

Acara dimulai dengan senam Cinta Tanah Air atau disingkat senam Sicita. Kemudian ada talkshow yang dipandu oleh DPR RI Edy Wuryanto dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Acarapun tampak hidup karena diselingi pertanyaan dan pemberian doorprize. 

Tak hanya itu, sebagai penghujung acara juga ada joged bareng mengiringi alunan suara Anggota Komisi IX tersebut, yang membawakan lagu viral berjudul ojo dibanding bandingno. 

Edy menyampaikan bahwa menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Blora di atas rata-rata nasional, yakni 25,8 persen. Dengan adanya sosialisasi bagi ibu-ibu ini, diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting di kabupaten tersebut. 

“Ibu-ibu yang diundang untuk senam bersama ini agar membantu pemerintah Kabupaten Blora dalam menurunkan angka stunting,” ucapnya. 

Edy prihatin karena angka stunting di Kabupaten Blora yang terbilang cukup tinggi di Jawa Tengah. Untuk menurunkanya, Edy menyebutkan bahwa perlu peran seluruh pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. 

"5000 Ibu dari Kelompok Sicita ini sudah memiliki bekal keinginan untuk sehat. Sebab sudah rutin sehat. Sekarang tinggal diberikan bekal agar memiliki pengetahuan terkait pencegahan dan penanganan stunting," ungkapnya. 

“Mereka ini yang nantinya menularkan pengetahuannya kepada masyarakat tentang risiko stunting, bagaimana menyelesaikan stunting jika ditemukan kasus, dan dapat memanfaatkan modal yang dimiliki untuk menangani stunting,” jelasnya. 

Pemerintah merencanakan pada 2024 angka stunting bisa ditekan hingga 14 persen. Secara nasional, angka stunting Indonesia adalah 21,6 persen. Untuk menurunkan stunting secara nasional, maka daerah yang masih berisiko atau banyak anak stunting harus dievaluasi. 

“Ini memerlukan peran ibu-ibu. Peran masyarakat penting,” ucap politisi PDI Perjuangan ini. 

Lebih lanjut, Edy menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan angka stunting di Kabupaten Blora tinggi. 

"Di wilayah ini kemiskinan tinggi, pernikahan dini marak, dan secara geografis juga cukup sulit, sehingga tidak heran jika angka stunting di wilayah ini cukup tinggi. Pemda butuh dukungan seluruh pihak termasuk peran DPR RI,” paparnya. 

Edi menjelaskan bahwa Blora sudah memiliki bekal untuk menanggulangi stunting. Salah satunya dengan pemanfaatan pangan lokal. 

"Blora memiliki daun kelor yang melimpah. Sumber daya ini merupakan barang mudah dan murah. Untuk protein hewani, bisa mengandalkan hasil ternak. bisa juga mengkonsumsi ikan air tawar," terangnya. 

“Hari ini Kepala BKKBN membagikan 10.000 bibit lele. Semoga ini bisa menginisiasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dengan ternak lele. Hasilnya bisa dikonsumsi,” ucapnya.

Kehadiran Kepala BKKKBN Hasto Wardoyo pun diharapkan menjadi dukungan untuk melakukan perubahan. Edy berharap pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi dalam memerangi stunting ini. 

“Ini apresiasi kepada Kepala BKKBN yang mau hadir di blora. Maka kita jawab dengan gerakan dari ibu-ibu Kelompok Sicita agar jadi kekuatan baru,” pungkas politisi Banteng moncong putih tersebut. (Sap/Red) 

Video Edy Wuryanto Ajak 5000 Emak-emak Senam di Blora

Posting Komentar

0 Komentar