Bercocok Tanam Dalam Air Dengan Aquascape

aquascape
Setingan Aquascape milik Trias Yoedhi Iriawan
BLORA- Berkebun tak melulu harus di tanah, di air pun bisa. Dan aquascape bisa menjadi panduan untuk membuat kebun artistik di dalam air.

Kebun di dalam akuarium dibuat dengan media tanam yang tersusun atas pasir silika atau pasir Malang, lalu rumah bakteri, pupuk, dan pasir lagi pada bagian atas.

Setelah itu komponen lain seperti tumbuhan air, batu dan atau kayu bisa disusun di media tanam sesuai gaya aquascape yang diinginkan.

Dalam aquascape, tumbuhan dibedakan menjadi tiga menurut posisi penyusunannya. Tanaman posisi belakang biasanya dipilih yang lebih tinggi seperti kabumba, densa, dan rotala. Posisi tengah biasanya didominasi tumbuhan dengan warna mencolok seperti adubias dan kriptokorin. Posisi paling depan diisi dengan tumbuhan kecil dan merambat yang biasa disebut "tanaman karpet" seperti gloso, moss, dan baktuba.




Blora Updates
Beberapa contoh settiingan aquascape milik Trias Yoedhi Iriawan
Sementara batu yang digunakan biasanya jenis batu yang memiliki karakter kuat seperti batu serpentin, batu bintang, batu pasir, serta jenis batu berongga atau berbentuk unik. Dan untuk kayu, syarat utamanya adalah yang bisa tenggelam di air seperti kayu rasamala, sagigi dan bakau.

Di Blora, Komunitas Aquascape sangat minim, bahkan blm kelihatan sama sekali, Trias yang awalnya hobby mengutak-atik aquarium dan bahkan sekarang menjadi ladang Bisnis, mencari orang-orang yang berhoby sama untuk membentuk komunitas. Trias Yoedhi Iriawan menjelaskan bahwa ada tiga gaya susunan kebun air dalam aquascape yaitu Dutch (Belanda), Iwagumi (Jepang), Ornamental (Taiwan) dan Natural.

Setiap gaya punya karakter sendiri. Gaya Dutch menonjolkan aneka warna dan ragam tanaman, Iwagumi menonjolkan karakter dan keindahan bebatuan, Ornamental menggunakan komponen lain seperti rumah-rumahan atau miniatur hewan, dan Natural menggunakan bentuk lanskap alam seperti gunung, lembah atau air terjun di dalam akuarium.


Fauna seperti ikan, udang, atau keong juga digunakan dalam seni menata kebun di dalam akuarium berisi air tersebut.

"Selain sebagai pemanis tambahan, adanya fauna dalam akuarium juga sebagai pengontrol dengan memakan algae atau lumut," Tambahnya.

Ia menjelaskan pula bahwa pembuatan dan perawatan kebun air secara keseluruhan relatif mudah. Pengguna hanya harus rajin mengganti air akuarium dan memberikan pupuk cair dua minggu sekali.

"Yang sulit itu pas awal set up saja karena air harus diganti setiap hari untuk mencapai keseimbangan nutrisi, cahaya, dan karbondioksida," kata pria asal Grobokan ini.

Selain itu, menurut dia, para aquascaper atau orang yang tertarik mencoba hobi itu harus benar-benar memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisi, cahaya, dan karbondioksida agar tanaman bisa tumbuh sehat. (moe)

Posting Komentar

0 Komentar