Berbicara pemuda Blora pekerja keras dan Mandiri, Gamacho Patriot rasanya layak mendapat sebutan tersebut. Pasalnya sejak duduk dibangku SLTA, dia memanfaatkan waktu pulang sekolah dengan bekerja di minimarket sampai malam. Penghasilan yang didapat dimanfaatkan tuk mensupport biaya belajar di SLTA.
Kini dua tahun lepas dari bangku SLTA, rutinitasnya yaitu bekerja dan kuliah. Hasil kerja disalah satu notaris ternama di Blora, dia manfaatkan tuk membiayai kuliah di fakultas hukum yang berlokasi di Semarang. Disela sela hari libur kerja dan kuliah dia manfaatkan tuk belajar fotography dan menjadi model endorse beberapa produk jualan online brand lokal Blora, mulai dari produk batik sampai kaos oblong lokal seperti brand Kaos Blora Updates.
Dokumentasi Gama saat Photo katalog kaos Polos Blora Updates |
Ketemu tadi malam pukul 22:00 wib di pusat tongkrongan ngopi anak Blora, tepatnya Stasiun Blora. Pemuda yang akrab dipanggil Gama dan menyukai makanan rendang ini berpendapat tentang heboh demo pedagang pasar Blora, "Saya sangat tidak setuju relokasi pasar Blora di pindah ke Gabus. Pasar kota seharusnya berada di pusat kota agar mudah dijangkau dari daerah manapun di Blora. Kalau alasannya tidak layak dan kumuh, cukup dibersihkan dan ditata kerapihan atau bahkan dibangun dengan Lokasi yang sama. Kalau alasannya tidak cukup area kan jaman sekarang musimnya gedung bertingkat? Ya cukuplah pasar dibangun berjajar keatas. Bisa kan bagian bawah/dasar parkiran, lantai pertama sembako dan sayuran, lantai kedua diisi kios sendal, tas, sepatu, pakaian".
"Disinggung mengenai anak muda Blora dan ditanya pendapat, Pemuda kelahiran Denpasar tahun 1995 ini berpendapat, "Pemkab harus mensupport keahlian dan ketrampilan para generasi muda Blora, menyediakan sarana prasarana untuk menunjang ketrampilan dan keahlian supaya dapat tersalurkan dengan tepat sasaran. Mendirikan perguruan tinggi yang terakreditasi baik agar anak muda Blora dapat menempuh pendidikan berkualitas tanpa harus keluar kota".
"Cari Kerjaan di Blora itu mudah, apabila hanya bekerja sebagai pelayan toko. Namun dengan bekerja jaga toko harus siap dengan konsekuensi kerja full time dan gaji minim banget. Menurut saya pemerintah Blora kurang dapat memperjuangkan nasib para pekerja di Blora. Mengapa saya dapat berkata demikian?, Karena rata rata Industri yang ada di Blora banyak yang tidak memenuhi hak dari pekerjanya sesuai UU Ketenagakerjaan. Namun meskipun begitu saya masih berharap Blora dibangun banyak Industri supaya dapat menyerap banyak tenaga kerja. Dengan catatan Industri tersebut tidak mengganggu alam Blora. Menjadi kota industri itu juga demi memperbaiki ekonomi kabupaten Blora. Membuka lowongan pekerjaan buat warga Blora sendiri", tutur pemuda yang memiliki motto knowledge my power & allah swt my savior dan mengagumi Dedy Corbuzier. ( koh wan )
Photo saat ngebolang di Semanggi Jepon ( Pusat Sumur Minyak Tua ) bersama Blora Updates |
0 Komentar