Gus Mik : Jangan Sampai Nambah Pengangguran, Gara Gara Pasar Blora Direlokasi

Blora updates
Gus Mik
Blora Updates - Heboh kabar relokasi pasar Blora dari tengah kota menuju pinggir kota diareal persawahan sebelah selatan Jembatan Gabus Kaliwangan masih belum usai. Hal tersebut lantaran masih belum ada kepastian tertulis dari pemangku jabatan usai aksi demo pedagang pasar Blora kemarin. Meskipun DPRD, Pemkab dan Perwakilan pedagang pasar Blora kemarin bertemu dalam satu meja, namun inti jawaban dari pertemuan tersebut adalah akan dikaji ulang.

Ditemui sore tadi di pertokoan Gabus Kaliwangan, Gus Mik yang merupakan salah satu perwakilan pedagang pasar Blora yang dalam aksi demo kemarin ikut dalam forum diskusi di gedung DRPD menjelaskan, " Tadi siang kami seluruh pedagang pasar telah kumpulkan tanda tangan secara tertulis dan didaftarkan di notaris tuk memperkuat aksi kami dalam menolak relokasi Pasar Blora. Selain itu rencana nanti malam mau bertemu dengan PJS bapak Iwan Sudrajat". 

Pasar Blora jangan dipindah dan dibongkar. Kami setuju jika Kota Blora ditata lebih baik, namun bangunan pasar harus dipertahankan. Silahkan membangun pasar baru di Gabus untuk membuka peluang pengembangan ekonomi yang lebih luas. Di Blora kan banyak pemuda yang nganggur, nanti mereka bisa membuka usaha disana. Sedangkan kami di Pasar Blora biarlah tetap berjualan,” ucap Gus Mik yang tinggal di kawasan Gabus Kaliwangan.

" Kalau Bangunan Jelek ya di tata, kalau kurang luas ya di tingkat. Kan sejujurnya sederhana!. Ini mata pencaharian 1000 pedagang lebih ada disini, kalau dipindah dan sampai di lokasi baru malah pasar sepi dan pedagang bangkrut bagaimana? Apa mau pemkab menambah daftar jumlah pengangguran di Blora?. Blora memang butuh Investor, Namun seyogyanya jangan menyerobot lahan yang sudah jadi lahan sumber masyarakat pribumi yang wong cilik ini. Kalaupun ada Investor mau masuk, kan masih bisa ditempatkan di Karang Jati, Tutup, Bangkle, Jepon, Gabus, Kamolan, dll. Dengan begitu kota akan tetap berkembang perekonomiannya tanpa merugikan satu sama lain", mengenakan kaos oblong dan celana kolor, Gus mik menambahkan penjelasan sembari sesekali menyeruput hidangan es teh di Meja.

"Harapan pedagang cuma satu mas, kepastian usaha yang tetap stabil. Karena dari hasil pasar ini banyak jiwa bergantung, mulai biaya makan, biaya pendidikan, kesehatan, bayar hutang bank, dll ", Sambil berpamitan Gus Mik yang merupakan pedagang Daging ini berharap semoga bisa melihat Maket dari bangunan pasar yang akan dibangun sebelum diputuskan dan proyek dimulai. ( Koh Wan )


Berita terkait

Posting Komentar

0 Komentar