Dukungan Masyarakat Membuat Kantor Sekretariat Seatap Komunitas Peduli Blora Menguat

Blora Updates - Pelayanan sistem terpadu atau satu atap lagi digalakan pemerintah. Hal itu guna membuat pelayanan lebih baik dan lebih cepat. Selain itu juga menghemat anggaran serta menguatkan sinergi antar instansi. Bak bercermin dari hal tersebut beberapa komunitas peduli Blora melakukan diskusi untuk bersatu dan bersinergi dalam memajukan Blora dengan cara mendirikan kantor sekretariat satu atap.

Banyak komunitas peduli Blora yang berdiri. Mulai komunitas Pendidikan, peduli lingkungan, perantauan, media informasi, anak motor, pertanian, sejarah, pengrajin lokal, kegiatan sosial, anak band, komunitas seni, Sulap, dsb. Beberapa komunitas yang saat ini berkembang pesat antara lain media Blora Updates ( BU ), Komunitas Perantau Blora ( KOPRA ), Komunitas Masyarakat Blora ( KOMARA ), Untuk Blora Baktiku ( UBB ), dll.

Beragam Komunitas Kabupaten Blora

Berawal dari open booth Blora Updates di masyarakat, komunitas datang bertamu dan merapat tuk berdiskusi. 

" KOPRA ingin buat kantor skretariat di Blora mas, kalau BU bisa seatap digabung dengan komunitas lain pasti Komunitas semakin kuat. Usaha komunitas tuk memajukan Blora pasti lebih mudah", ungkap Andi asal Mlangsen perantau di Karawaci Tangerang yang gabung dalam komunitas KOPRA. Usai mas andi menyampaikan masukan, berselang 30menit datang pak Rudi seorang pebisnis Onderdil dan Variasi di Blora yang berharap, " Aku ada sih lokasi, andai komunitas mau sewa murah dan kumpul jadi satu pasti lebih baik".

Motivasi Kiriman Heru Chandra Dewanto ke redaksi Blora Updates 

Setali tiga uang juga disampaikan Simon dari Warung Wong Gaul ( WWG ), Karsilo dari UBB, Wawan dari Komunitas Motor, Isma dari komunitas Blora Magic Comunity ( BMC ), Rusdi, Dhanny, Kojek dari pengrajin seni kreatif lokal, dan masih banyak lagi dari komunitas yang lain. Mereka semua rata rata berharap ada sinergi antar komunitas. Bila kelak kantor skretariat Blora Comunity terbentuk berharap Blora makin maju, demokratis dan terbuka.

Rusdi salah satu pengrajin karya seni lokal berupa wayang mengungkapkan," Andai komunitas bersatu dan menyediakan galeri, membina kita pengrajin lokal, dan membantu mempromosikan karya kami, pasti kami akan sangat bersyukur. Andaikan bayar biaya bulanan digaleri yang terbentuk tak apalah. Saya anggap membantu meringakan beban komunitas dalam mencukupi pengeluaran biaya sekretariat agar tetap eksis". 

Posting Komentar

0 Komentar