KAMI MERANTAU KARENA CINTA KELUARGA

Sang Perantau
Ilustrasi jejak Perantau                                                                                                                                          Foto Google Image
Ketika kami harus pergi meninggalkan kampung halaman. Entah itu untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi atau untuk mencari kerja. Ketika kami harus mati-matian berjuang di perantauan sendirian, tanpa kedua orang tua atau keluarga terkasih. Tidak mudah menjadi kami. Menjadi seorang perantau yang berharap mampu membahagiakan keluarga di kampung halaman dengan upaya bersekolah sebaik-baiknya atau bekerja sekeras-kerasnya.

Berikut ini Beberapa hal yang harus kami jalani untuk menjadi seorang perantauan :
Rickcy Herdian Zendra Putra - Penulis       ||          Istimewa
Bekerja sebagai Engineering
Heavy Equipment

1.    Harus sanggup Berjuang Meski Rindu Orang Tua

Jangan berpikir menjadi kami, seorang perantau itu mudah. Kami punya rindu yang setiap harinya harus kami abaikan demi mimpi-mimpi dan cita-cita untuk keluarga di kampung halaman. Apa kalian tau bagaimana sakitnya menahan rindu untuk keluarga dan orang tua di kampung halaman?? Bahkan terkadang kami harus mengabaikan pula rindu mereka untuk memeluk kami dan sekedar berbincang dengan kami di rumah. Yah, kami harus mengabaikan rindu mereka demi pekerjaan atau pendidikan serta mimpi dan cita-cita. Sedangkan kalian, betapa egoisnya bila kalian yang masih hidup serumah dengan ayah dan ibu dan keluarga terkasih tidak pernah menghargai waktu yang kalian punya dengan mereka.

2.    Berusaha tersenyum Walaupun meneteskan air mata

Tak banyak dari kita sebagai anak perantauan pernah meraskan bagaimana kita harus berusaha tersenyum ketika orang yang kita cintai menanyakan kabar melalui telepon,kadang kita harus berpura-pura tersenyum didepan mereka walapun pada faktanya hati kita menangis karena merindukannya bahkan menangis karena apa yang kita lakukan diperantauan tidak seperti yang mereka bayangkan.

3.    Rela Bertaruh Nyawa

Mungkin kata ini pantas untuk mereka yang bekerja ditempat yang penuh resiko seperti buruh tambang,buruh bangunan dan sebagainya.bagaimana tidak ketika kita jauh dari keluarga dan bekerja ditempat yang penuh resiko kita rela bertaruh nyawa untuk keluarga dirumah,tak mudah kita sebagai anak perantauan untuk menjalani pekerjaan ini.

4.    Harus Iklhas Menjalaninya walaupun berat

Tak seorangpun yang menginginkan jauh dari keluarga,tapi inilah kehidupan kita sebagai anak perantauan,dimana kita harus iklhas menjalani kehidupan di tanah perantauan dan tidak dipungkiri juga kita dihadapkan pada perasaan yang seharusnya tidak kita inginkan,walaupun berat tetapi kita sadar akan hasil dari perjuangan ini.

5.    Ingin pulang tapi Tak Punya Uang

“Anakku, lebaran ini pulang kan?” tanya mama manja.
“Insya Allah ma”Jawabku
“Ibu kangen kamu anakku,ibu pengen meluk kamu”balas ibuku dengan nada sedikit menangis.

Percakapan via telepon tersebut sering kita alami sebagai anak perantauan,namun tak sedikit dari kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika kita tidak mempunyai uang untuk pulang kampung.
tak sedikit dari kita yang menyerah dan kembali ke kampung halaman hanya karena tak tahan dengan keadaan seperti ini.
Berat memang yang harus dirasakan oleh anak perantauan,tapi itu semua kami lakukan hanya karena kami cinta keluarga,taka ada tujuan lain selain untuk kebahagiaan keluarga semata.

Merantau akan membuka matamu pada berbagai hal-hal baru. Menuntunmu menuju sesuatu yang benar-benar kamu inginkan selama ini. Menemukan apa yang sebenarnya jadi panggilan hidupmu. Pekerjaan atau profesi seperti apa yang kamu inginkan, bidang apa yang ingin kamu tekuni, atau hidup seperti apa yang ingin kamu jalani? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terbayar lunas, terjawab tuntas ketika kamu berani melangkahkan kaki jauh dari rumahmu.

Apa kabar kalian yang sedang berjuang di perantauan? Apakah saat ini kesuksesan sudah berhasil digenggam, ataukah kalian masih harus jatuh bangun melanjutkan perjuangan? Apapun itu, semoga kamu tetap semangat menjalani hidupmu di perantauan, ya!

“Merantaulah sesering mungkin. Tersesat akan membantumu menemukan diri sendiri.”

Doaku untuk masyarakat Blora yang merantau semoga kita semua diberikan kekuatan dan jalan terbaik untuk membahagiakan keluarga.Amin….
Salam Sukses . . .

Posting Komentar

0 Komentar