Kisah M. Arib Pak’i, Petani Melon yang Meraup 150 Juta Sekali Panen

Buah Melon
Petani Melon sedang ngecek kualitas buah melon                                                                    || Istimewa
Namanya M. Arib Pak’i. Usianya 27 tahun. Sebagai Penduduk asli Blora, tepatnya di Kecamatan Kunduran. Ia tekun dan bekerja keras membuktikan dirinya sebagai petani sukses. Tak tanggung-tanggung, kini ia dapat meraup 150 juta Rupiah dalam satu kali panen, bahkan bisa tiga kali lipatnya jika harga melon lg baik.

Memulai pembibitan Melon           || Istimewa
Kisah M. Arib Pak’i bermula dua tahun lalu. Sebelumnya Ia seorang aktivis mahasiswa. Dengan modal lahan sewaan, dirinya mulai menanam melon sendiri.

Buah Melon      || Istimewa
“Modal itu kemudian saya putar hingga saat ini. Orang sini banyak yang takut gagal, Mereka bilang, menanam melon memerlukan modal besar .” kata M. Arib Pak’i

Meski awalnya banyak warga sekitar takut gagal, itu tak membuat M. Arib Pak’i patah semangat. Ia mengaku tekadnya sudah bulat untuk berhasil di bumi kelahiran.

Cek-cek keadaan buah melon || Istimewa
 “Bertani melon mudah, sudah pasti ada. Masa panen sudah diketahui. Modal saya untuk menanam, pupuk, membasmi hama, rumput serta panen hanya sekitar 135 juta Rupiah ” ujarnya.

Penyemprotan setelah berusia 1 minggu || Ist
Penyemprotan dilakukan awal usia satu minggu pasca dilakukan pemupukan sampai usia 55 hari, jeda waltu penyemprotan dua hari sekali .


Ia pun memperkirakan hasil panennya kini belum maksimal harganya. Itu semua didapat dari pasaran sekita dan toko buah. dan setelah dilihat penebas (penjual system borong) memperoleh kira-kira 200 Ton. Dengan keuntungan murni150 juta Rupiah dalam sekali panen untuk harga yang sekarang. Jika harga normal bisa tiga kali lipat yang akan didapatkan.

Yang menjadi motivasi menjadi petani yakni, Minimnya anak muda yang peduli sama dunia pertanian dan beranggapan bahwa menjadi petani adalah kampungan. Dan saya ingin membalik pemikiran yang demikian bahwa bertani adalah pekerjaan yang menyenangkan dan menenangkan. Dan satu lagi bahwa pemuda hari ini jangan pernah takut dengan masa depan (moe)


Merambatkan pohon melon                                                                               || Istimewa


Posting Komentar

0 Komentar