Lasto Kendi Blora Pecahkan Muri dengan Nyunggi 6 Kendi sambil mengendarai Sepeda th 2007 |
Blora Updates - Dengan lima aneka pergelaran kreativitas dan potensi daerah, Kabupaten Blora menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia atau MURI dalam sehari. Pemecahan rekor yang menyedot perhatian masyarakat adalah pembuatan sepeda tanpa jari-jari, bersepeda sembari menyunggi enam kendi, dan 1.100 warga kelompok belajar buta aksara berpantun dengan Bahasa Jawa.
Pemecahan rekor yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Blora itu digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (23/6). Kegiatan itu turut dihadiri Bupati Blora Yudhi Sancoyo, Kepala Kepolisian Resor Blora Ajun Komisaris Besar Umar Faroq, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora Bambang Sulistiyo, dan Manajer MURI Paulus Pangka.
Yahmo Sujamal, warga Desa Kunduran, Kecamatan Kunduran, mengawali pemecahan rekor muri dengan mengendarai sepeda tanpa jari-jari bersama anaknya. Sepeda itu mempunyai panjang dua meter dengan diameter roda belakang 1,7 meter.
Pembuatannya membutuhkan waktu lima bulan dengan biaya sekitar Rp 5 juta. Tantangan modifikasi sepeda itu adalah membuat roda belakang berputar, kata pemecah rekor MURI modifikasi sepeda tanpa rem dan bisa divariasi menjadi enam bentuk pada tahun 2007 itu.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Blora Pudiyatmo sempat menjajal sepeda itu. Ia kesulitan mengayuh lantaran sepeda tidak seimbang.
Kayuh sepeda sangat berat karena terhubung dengan rantai dan laker yang mengelilingi roda belakang. Jadi kehilangan keseimbangan, kata Pudiyatmo.
Setelah itu, Lasto, warga Dk Pandan Desa Jethak Wanger Kecamatan Ngawen, bersepeda sembari menyunggi enam kendi. Atraksi Lasto itu pun mampu menyabet penghargaan dari MURI.
Lasto si ahli berkendara sepeda sambil nyunggi kendi hingga 6 buah |
Adapun kegiatan berpantun 1.100 warga yang tergabung dalam kelompok belajar buta aksara juga menyabet penghargaan MURI. Mereka mampu berpantun dalam Bahasa Jawa secara bersama-sama.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Ratnani mengatakan kegiatan itu merupakan wahana menumbuhkan semangat belajar, berkreativitas, dan melestarikan budaya Jawa. Harapannya, para pelaku yang memecahkan rekor MURI mampu menjadi contoh bagi masyarakat Blora meningkatkan kualitas diri.
Selain tiga kegiatan itu, Kabupaten Blora mendapat penghargaan MURI dalam kegiatan pilihan kepala desa secara serentak di 246 desa dan pelestarian pohon jati Denok berusia 356 tahun di Kecamatan Randublatung. Sebelumnya, Kabupaten Blora telah memecahkan rekor MURI kategori 7.000 orang makan sate bersama dengan wadah pincuk daun jati. (HEN)
Sumber
0 Komentar