Lasti Menangis Saat Menerima Piala adipura

Lasti dengan sepedanya yang setiap hari jadi tunggangan pulang-pergi ketempat kerja

Lasti (56), tukang sapu jalan di sepanjang Jalan dan Alun-alun Blora. Selasa (26/7/2016) pagi, tampak jauh lebih semangat dari hari sebelumnya.

Ibu 2  anak itu, kelihatan lebih ceria dibanding beberapa hari belakangan. Dari rumahnya di Temboro, Sumber Agung, Banjarejo, Blora, ia menuju tempatnya bekerja sebagai tukang sapu didaerah Alun-alun Kabupaten Blora, dengan mengayuh sepeda buntutnya. 

Dikarenakan jarak Rumah dengan tempat kerja lumayan jauh Ibu yang dapat sebutan Mbok dari Bupati Blora H. Djoko Nugroho, berangkat dari rumah pukul 04.00 WIB. Dengan santai Lasti mengayuh sepedanya menuju tempat dimana dia ditugaskan. 

Dengan sigap diambilnya sapu lidi bertongkat panjang, dari tempat persembunyian alat-alatnya, dimana ia selalu menyimpan alat kerjanya itu.

Senyumnya mengembang ketika debu jalanan mengusap wajahnya. Tangannya cekatan menyekat sampah dan mengumpulkannya. Semangat kerja Lasti tampak berlipat, walau terik mentari pagi menjilati tubuhnya.

Selasa (26/7/2016) tukang sapu dikabupaten blora dikumpulkan dialun-alun oleh bupati Blora. Timbul berbagai pertanyaan dalam diri lasti khususnya. Anggota pasukanOrange siap dengan barisan menghadap ke utara. 

Kokok sebutan akrap dari bupati Blora H. Djoko Nugroho terlihat keluar dari kediamannya dengan didampingi oleh wakilnya H. arief Romhan,S. Sos, M. Si dan tamu undangan.
Kokok meminta staf mengeluarkan piala Adipura Buana yang masih tersimpan. Setelah dipegangnya, Lasti sebagai perwakilan dari tukang sapu maju menuju ke tempat bupati untuk menerima piala Adipura buana yang sudah didapatkan kabupaten Blora.

Tiba-tiba tak terbendung air mata Lasti saat menerima Piala Adipura yang diserahkan oleh kokok. Masih dalam isakan tangisnya lasti berusaha tegar disamping seorang Bupati. 

"Saya senang, akhirnya hasil bangun pagi saya dan teman-teman membuahkan hasil," kata Lasti lugas kepada Jepretan Paparazi (BU Network), Selasa (26/7/2016) siang, sambil menahan isak tangis harunya.

Setelah ditanya harapannya kedepan, air mata Lasti semakin deras. “saya juga ingin seperti teman-teman saya mas, menjadi pegawai negeri” ungkap Lasti

“17 tahun saya mengabdi dari 98 masih jamannya Pak Harto sampai sekarang, dan dulu katanya nama saya juga sudah diikutkan K2, Tapi sampai sekarang, gak ada beritanya lagi. Tandasnya dalam isakan tangisnya. Lalu ia pamimat menghampiri sepedanya untuk tunggangan pulang. (Moe)

Posting Komentar

0 Komentar