Blora Updates - Diskusi terbuka antara warga, DPRD Blora komisi D, BPJS dan RSUD membuka mata para tamu yang hadir. Acara yang digelar pukul 11:00 sd 12:30 wib siang tadi yang digelar di ruang DPRD Blora komisi D, berlangsung dengan suasana kekeluargaan. Keempat pihak yang hadir memiliki keleluasaan hak bertanya dan mendengar serta menjawab. Bahkan dalam forum diskusi tadi siang, selain menambah informasi, juga menjadi ajang curahan hati peserta diskusi.
Warga Curhat tentang kurangnya profesionalitas pelayanan, RSUD pun sama mengeluarkan uneg uneg dalam diskusi tersebut. " RSUD senantiasa menginput keluhan masyarakat melalui media sosial guna menjadi bahan koreksi dalam pelayanan. Namun menyayangkan komentar netizen yang tidak sopan dalam bermedia sosial ", Ucap Edy Widayat selaku Kabid Penunjang RSU yang bermotto " Sahabat dikala sakit, dan teman dikala sehat ".
Menanggapi curhatan masyarakat, Direktur RSUD pun memberikan informasi berkaitan kendala yang dihadapi RSUD dalam memaksimalkan pelayanan. " Tenaga kerja terbatas. Jika dibandingkan Rembang saja kita kalah jauh. RSUD Blora sekitar 300an, sedangkan Rembang 600an ".
" Selain terbatas tenaga kerja, Tenaga magang juga digaji sangat kecil. Tahun lalu tenaga magang sebulan hanya bergaji 400rb, namun saat ini sudah kami naikkan menjadi 600rb. Kami sadari bahwa gaji sebesar itu masih jauh dari layak. Selain kedua hal tersebut Bantuan Anggaran dari APBD sangat minim. Tahun kemarin saja 95% biaya operational dari pembayaran pasien, sedangkan Bantuan dari anggaran APBD hanya 5%. Menyikapi hal tersebut membuat RSUD bekerja keras. Alhamdulillah, target operational tahun kemarin melebihi target, dimana target 25 milyar namun kami mencapai angka 38 milyar " imbuh Dr Nugroho selaku Direktur RSUD Soetijono Blora.
Artikel terkait
Sistem Pembayaran & Miss Komunikasi antar tenaga RSUD dipertanyakan warga saat diskusi di DPRD
RSUD Blora : Profesionalitas pelayanan tidak hanya kinerja, tapi ada faktor lain yang tidak bisa digamblangkan
0 Komentar