Sistem Pembayaran & Miss Komunikasi antar petugas RSUD ditanyakan warga saat diskusi terbuka di DPRD


Blora Updates - Menanggapi keluhan netizen Blora di group facebook Blora Updates, DPRD Blora memfasilitasi masyarakat dan Instansi RSUD ketemuan. Digelar siang tadi di kantor wakil rakyat yang berada di Jalan Ahmad Yani, dihadiri sekitar 20 orang.  Dalam acara tersebut masyarakat, DPRD komisi D dan Pengurus RSUD saling curhat bab pengalaman dan info yang didapat selama ini. 

Acara dibuka oleh Santosa Budi Susetyo yang merupakan anggota DPRD komisi D tepat pukul 11:00 wib. selanjutnya dilakukan sesi dialog antara masyarakat dan penjawaban langsung oleh RSUD. 

Pertanyaan pertama dilontarkan Bp Sudarwanto asal Tamanrejo. " Pelayanan di RSUD dalam hal penebusan obat lama dan kurang praktis, pasalnya Keluarga pasien harus wara wiri dan antri di apotik RSUD. Beda sama Rembang. Disana obat dibawakan perawat keruangan pasien. Keluarga pasien cukup tanda tangan, lalu usai berobat total klaim ditagih kekeluarga pasien ".

Berbeda dengan Bp Sudarwanto, Roni warga Tempelan mempertanyakan bagaimana sistem pergantian shif dan informasi yang tidak akurat antar dokter dan perawat. Sehingga merasa dirugikan karena dengan miss komunikasi petugas RS akan berdampak sama penanganan kesehatan pasien.

Menanggapi hal tersebut RSUD melalui Dr Nugroho memberikan tanggapan. " Memang sistem pembayaran /billing masih manual dan belum terintegrasi. Dan doakan saja semoga sistem billing pembayaran modern dan terintegrasi bisa segera diterapkan seperti di Rembang. Anggaran sistem ini cukup besar berkisar 2 milyar. Sedangkan pelayanan memang kami akui masih kurang. usul mengenai miss komunikasi antara dokter ke perawat dan antara sesama perawat sudah mulai kami benahi. Seperti bila peraktifitas perawat dalam menangani pasien harus ditulis dibuku kegiatan. Dan setiap pergantian shif harus ada serah terima buku kegiatan ".

Acara yang digelar satu setengah jam tersebut, amat disayangkan karena waktu dengar pendapat terbatas. Masih banyak hal yang belum tersampaikan, salah satunya Keluarga Selamet Akya Ardi yang tadi hadir dilokasi. Keluarga pasangan muda tersebut memiliki pengalaman pahit di RSUD yaitu " Anaknya jatuh/lepas dari tangan perawat saat persalinan".

Artikel terkait
RSUD Blora.: Profesionalitas Pelayanan tidak hanya kinerja, Ada faktor lain yang tidak bisa dijelaskan

Masyarakat curhat Pelayanan, RSUD curhat kurang tenaga, gaji kecil & Anggaran minim

Posting Komentar

0 Komentar