Foto dokumentasi akun facebook Sulysana |
Blora Updates - Sedang Ramai di Bahas Netizen Blora dimana saja berada. Foto tentang akses jalan hutan menuju Desa Blungun Kecamatan Jepon Kabupaten Blora yang kondisinya tidak pernah membaik dari masa ke masa. Terlebih desa tengah hutan satu ini warganya sangat aktif, menginfokan kejadian kejadian memilukan ketika perjalanan di tengah hutan menuju desanya. "Blungun lagi Blungun Lagi, Kok kejadian memilukan tidak kelar kelar", tulis farhani dalam postingan yang di bagikan di Facebook group Blora Updates.
Mengutip laman fans page Facebook Kabupaten Ungker, berikut caption nya :
Kami orang desa Blungun tinggal di tengah hutan. Kabupaten kami sudah berusia 267 tahun, Namun hingga kini hak tuk mendapatkan akses jalan mulus belum pernah kami dapatkan.
Kenalan kami kadang Enggan dolan ke Desa kami karena hampir 10 km melintas jalan hutan yang kondisinya memprihatinkan, Selain itu, jaman dulu warga daerah kami enggan melanjutkan sekolah karena letak yg jauh dan akses jalan yg buruk. Padahal kami butuh bisnis, kami butuh cepat tiba ke Rumah Sakit jika sakit mendadak, kami butuh sekolah dan bahkan kami juga bayar pajak sama seperti saudara yang lain lho. Seharusnya kami juga diberikan hak untuk menikmati jalan halus seperti saudara kami di pusat kota.
Ketika susahnya pembuatan E KTP apa lagi..... Rumah yg jauh dan bolak balik ke catatan sipil amat sangat menyita waktu, tenaga, dan repot. Sehingga kerjaan kami sangat terkendala. Belum ditambah bila usai hujan. Jalan bak rute motor cross harus kami tempuh dan lalui dg susah payah.
" status jalan menuju desamu adalah jalan hutan, jadi pemerintah tidak bisa bantu banyak karena jalan itu tanah perhutani ", begitulah ucapan orang kota dan politisi. Padahal Tiap kampanye mereka sebar janji "ayo mbangun deso ", tapi kenyataannya janji tinggal janji, hingga pemerintahan silih berganti, tetap saja akses jalan menuju desa kami tidak mendapatkan perubahan.
1. Apakah kami lebih baik usul relokasi "Bedol Desa" agar kami dapat akses jalan yg sama dengan warga kota.
2. Haruskah kamo usul Fly Over atau Jalan Pintas baru dari tanah yg dibeli pemkab agar kami bisa merasakan hak yg sama dengan warga perkotaan?
3. Pancasila Sila Ke 5 adalah keadilan sosial. Dan haruskah kami demo atas nama keadilan agar kami dapat akses jalan yang sama dengan saudara kami di kota sana?
4. Tolong jangan jadikan kami warga terasing dan tertinggal, walaupun kekayaan alam kami begitu berlimpah.
5. Perusahaan tambang yg notabene tamu kami, di tengah hutan saja mampu menciptakan jalan baik buat transportasi usahanya. Masa kami sebagai tuan rumah yg tinggal di dalam hutan serta memiliki hak atas kekayaan alam sekitar kami, jalan halus secuil pun tidak pernah kami dapatkan sejak nenek moyang hingga kini.
6. Tolong jangan hukum kami, atau menganggap tinggal ditengah hutan adalah karma yg seumur hidup harus kami jalani.
Mari Berdoa, semoga kegelisahan dan rintihan warga setempat segera mendapatkan tanggapan dan aksi nyata tuk menuju lebih baik.
Info terkait
Video Jeglongan Sewu Blora
2 Komentar
Wah pemdane piye ki?
BalasHapusKadese sopo ki?
Menyedihkan
Kyoke desa ku Iki g diperhatikno cah
BalasHapus