Kader Impara Semarang-Komisariat Walisongo, sedang melakukan proses penanaman mangrove spesies 'Rhizophora sp' di pesisir pantai Dusun Mangunharjo, Minggu (13/05) kemarin. [ISTIMEWA/Doc. Pribadi] |
Daerah pesisir pantai di Kelurahan Mangunharjo, Tugu Semarang dengan segala kompleksitas dan fenomena di dalamnya, terutama mengenai abrasi telah menggugah perhatian publik untuk berupaya bersama-sama menjaganya.
Salah satunya Impara Semarang Komisariat UIN Walisongo. Minggu (13/05) kemarin, organisasi daerah tersebut mengadakan tanam mangrove di pesisir pantai Dusun Mangunharjo, Mangkang Tugu Semarang. Tujuannya yakni untuk menyelamatkan daerah pesisir dari abrasi. Harapannya, dengan aksi tersebut, dapat membawa perubahan untuk lingkungan. Sebab kewajiban utama sebagai Khalifah fil Ardh yakni menjaga dan merawat alam yang ada.
Agenda tersebut merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut Ramadhan tahun ini. “Agenda ini menjadi agenda tahunan. Alhamdulillah, sudah dua tahun berturut–turut kita agendakan,” terang Ayum Fitriana, Ketua Umum Impara Semarang.
“Alhamdulilah, tahun ini kita bisa menanam 2000 mangrove spesies Rhizophora sp,” imbuh Miftahul Huda, selaku Ketua Impara Komisariat UIN Walisongo.
Agenda yang bekerja sama dengan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Provinsi Jateng dan Sururi (ketua petani mangrove daerah setempat) tersebut, diikuti sebanyak enam puluh mahasiswa yang berasal dari Blora.Tidak hanya itu saja, namun juga dihadiri oleh tamu undangan dari orda–orda lain serta didampingi oleh pihak DLHK yakni Hadiyono dan rekannya, selaku bidang IV Pengelolaan Daerah Lerah Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Hadiyono mengapresiasi dan mengucapan terima kasih kepada mahasiswa Blora. Meski berasal dari daerah tanpa pesisir, namun mempunyai kepedulian yang luar biasa untuk daerah pesisir. Pihak DLHK akan selalu mensupport agenda ini dan berharap menjadi agenda tahunan, sehingga menjadi contoh untuk komunitas maupun organisasi yang lain.
“Mari kita jaga alam sekitar. Karena ini merupakan titipan dari Allah yang harus kita wariskan ke anak cucu kita, jangan sampai kita wariskan bencana,” pungkas Hadiyono.
Perlu diketahui, Impara Semarang itu sendiri adalah organisasi daerah yang beranggotakan mahasiswa dan pelajar dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kontributor/Editor
Ayum/LAKNA 17 ‘UN
0 Komentar