CEGAH STUNTING, DISDIK GELAR SOSIALISASI PENDIDIKAN KELUARGA 1000 HPK

Blora Updates -  Guna mencegah terjadinya gizi buruk yang bisa mengakibatkan kekerdilan pada anak atau stunting, Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakan Sosialisasi Pendidikan Keluarga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Pendidikan yang dimaksud adalah pengetahuan kepada keluarga tentang bagaimana mendidik dan memberikan asupan makanan bergizi kepada anak mulai dari lahir hingga 1000 harinya. Karena selama 1000 HPK ini merupakan waktu yang penting dalam membentuk kesehatan tubuh dan kecerdasan anak.

Dilaksanakan di Hotel Arra Amandaru, Kecamatan Cepu mulai 2 Oktober hingga 6 Oktober nanti, sosialisasi dibuka oleh Bupati Djoko Nugroho melalui Sekda Drs. Komang Gede Irawadi, SE, M.Si. Dimana dalam sambutannya, Sekda mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD DIKMAS, Kemdikbud RI.

“Kegiatan ini mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya pembangunan SDM bangsa. Dari kegiatan ini diharapkan kita dapat bersama-sama melakukan langkah strategis memperbaiki status gizi masyarakat dengan menurunkan stunting, sebagai investasi bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di dunia global,” ucap Komang Gede Irawadi, Selasa (2/10/2018).

Menurutnya, gizi merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi suatu bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Balita yang mengalami kekurangan gizi kronis akan mengalami stunting. Anak yang stunting akan memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya.

“Periode 1000 HPK yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun adalah masa kritis yang menentukan masa depan seorang anak. Dampak buruk kekurangan gizi pada periode 1000 HPK akan sangat sulit diperbaiki,” lanjut Sekda.

Dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia, maka masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi ibu hamil serta anak balita untuk mencegah terjadinya stunting.

“Oleh karena itu saat ini pemerintah dan seluruh masyarakat diharapkan dapat bekerja bersama secara terintegrasi untuk mencegah stunting, dengan fokus pada 1000 HPK,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Drs. Achmad Wardoyo, M.Pd menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perwakilan masyarakat desa tentang Pendidikan Keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan;

“Selain itu untuk mendorong perwakilan masyarakat desa guna memperkuat Pendidikan keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah masing-masing. Sehingga generasi emas Indonesia 2045 bisa terwujud mulai dari sekarang,” ungkap Wardoyo.

Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Sosialisasi, Drs. Sugiyanto M.Si, peserta sosialisasi merupakan perwakilan masyarakat dari masing-masing desa/kelurahan, yang terdiri dari 3 orang yaitu kepala desa/lurah, ketua Tim Penggerak PKK, dan pengelola PAUD.

“Total peserta ada 885 orang yang terbagi dalam lima angkatan; dilaksanakan selama lima hari,” ujar Sugiyanto.

Sedangkan narasumbernya adalah Kasubdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjen PAUD DIKMAS Kemdikbud RI, Drs. A. Hendra Sudjana, M. Ed dan tiga fasilitator daerah, diantaranya Priyadi, S.E, M.Si, Rusman, S.Pd dan Tri Marheni Sulistyowati, S.Pd, M.Pd.

Hingga berita ini ditulis, acara masih berlangsung di Hotel Arra Amandaru Kecamatan Cepu. Turut hadir dalam acara pembukaan di hari pertama, Camat Cepu, Camat Sambong, Camat Jiken, dan Camat Ketungtuban atau yang mewakili. (Tim

Posting Komentar

0 Komentar