SUMUR MINYAK BNA-P03 DI DESA SEMANGGI MULAI DIBOR


Bupati Blora Djoko Nugroho memberikan sambutan terkait pengeboran yang dilakukan Pertamina EP Asset IV Cepu mulai melaksanakan pemboran sumur Banyuasin (BNA-P03) di Desa Semanggi (Dok. Hum)

Blora, Updates - Pertamina EP Asset IV Cepu mulai melaksanakan pemboran sumur Banyuasin (BNA-P03) di Desa Semanggi, Kecamatan Jepon guna mendapatkan minyak bumi. Pemboran diawali dengan melaksanakan syukuran tajak pada hari Rabu (7/11/2018) yang dihadiri Bupati Djoko Nugroho, GM PT. Pertamina EP Asset IV Cepu Agus Amperianto, Kepala DLH Blora, jajaran Forkopimcam Jepon, Kades Semanggi dan warga sekitar.

Syukuran tajak dilaksanakan dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati bersama GM PT. Pertamina EP Asset IV Cepu yang kemudian diserahkan kepada operator pemboran dengan harapan bisa menghasilkan minyak sehingga bisa meningkatkan produksi nasional, dan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah.

Tak hanya itu, santunan kepada 120 anak yatim yang berasal dari Desa Semanggi dan sekitarnya juga dilakukan dengan harapan semuanya bisa ikut mendoakan kesuksesan pemboran sumur minyak BNA-P03 ini.

GM PT. Pertamina EP Asset IV Cepu Agus Amperianto dalam sambutannya didampingi Cepu Field Manager Afwan Daroni, menjelaskan bahwa sumur BNA-P03 ini merupakan sumur baru yang akan dibor sedalam 2036 meter dan merupakan sumur terdalam diantara sumur tua yang ada di lapangan Banyuasin.

“Pemboran Sumur BNA-P03 akan membutuhkan waktu sekitar 41 hari dengan menggunakan Rig PDSI #25.2/LTO750-M. Kami mewakili PT Pertamina EP Asset IV Cepu berharap dukungan dari seluruh pihak agar proses pemboran ini berjalan lancar dan tanpa hambatan berarti serta tentunya Zero Accident. Kami targetkan nantinya bisa memproduksi minyak sebanyak 150 barel per hari,” ucap Agus Amperianto.

“Apabila target tersebut berhasil didapatkan tentunya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitar dan tambahan PAD bagi Kabupaten Blora,” tambah Agus Amperianto.

Selama pemboran ini, Agus menyebutkan setidaknya ada 16 kontraktor yang bergabung untuk bekerjasama dengan jumlah pekerja sebanyak 110 personil. Selama 24 jam pekerjaan terus berjalan dengan sistem shif.

Bupati Blora Djoko Nugroho dan karyawan Pertamina
foto bareng dengan anak yatim piatu
Bupati Djoko Nugroho pun mengapresiasi upaya PT Pertamina EP Asset IV Cepu yang terus begitu getolnya mencari titik-titik sumur baru untuk meningkatkan produksi minyak di Kabupaten Blora. Sehingga dirinya juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung kegiatan pemboran minyak ini.

“Pertamina ini bagian dari BUMN milik Pemerintah, saya selaku Bupati juga bagian dari Pemerintah. Tidak ada Pemerintah yang ingin menyengsarakan masyarakatnya, yang ada adalah ingin menyejahterakan masyarakatnya. Jika minyak ini nanti berhasil diproduksi disini pasti efeknya akan sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Ayo didukung, ojo dirusuhi nggih,” ujar Bupati kepada warga yang hadir dalam acara itu.

Bupati juga meminta agar warga sekitar tidak mudah percaya pada isu-isu negatif yang sengaja disebarkan oleh oknum tertentu untuk mengganggu aktifitas pemboran minyak.

“Ojo gampang percaya kabar negatif. Kalau kurang jelas tentang aktifitas pemboran ini tanyakan langsung ke humasnya Pertamina melalui Kepala Desa. Saya hafal, biasanya ada saja oknum-oknum yang tidak suka dan membuat kabar miring tentang aktifitas migas,” lanjut Bupati.

Menurut Bupati, jika target 150 barel per hari tercapai di sumur BNA-P03, maka jumlah tersebut sama halnya dengan jumlah produksi seluruh sumur minyak tua yang ada di Kabupaten Blora.

Camat Jepon, Free Bayu Alamanda menambahkan keterangan bahwa sebelum kegiatan pemboran dimulai, pihak Pertamina sudah terlebih dahulu melakukan perizinan dan berkoordinasi dengan Forkopimcam.

“Alhamdulillah kemarin Pertamina sudah berkoordinasi dengan Forkopimcam baik untuk pengamanan maupun rekruitmen tenaga kerja yang dibutuhkan. Kami sepakat mengambil tenaga kerja dari wilayah ring satu Desa Semanggi,” terangnya.

Usai syukuran tajak, dilanjutkan dengan peninjauan lapangan sumur BNA-P03 oleh Bupati dan seluruh tamu undangan. Dalam peninjauan lapangan itu, semuanya diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa rompi khusus dan helm. (TBHP/MOE)

Posting Komentar

0 Komentar