![]() |
Agus Sadewo, anggota Tim Jelajah Blora yang mendapat serangan gaib ke perutnya (lingkaran merah bawah) |
Blora Updates
– Fenomena berupa penampakan makhluk
gaib tidak hanya kali pertama terjadi dan dirasakan oleh Tim Jelajah Blora di
Hutan Kota Randublatung dan Jembatan Jenar-Beran (Jembar) Kabupaten Blora. Seperti yang terjadi pada
ekspedisi sebelumnya di TPK Klopodhuwur, BPKP Kalisari, Kabupaten Blora, Sabtu
(30/9/2017).
“Di
TPK Klopodhuwur, penghuninya lebih liar dan lebih ganas. Residual energinya pemarah.
Setelah saya mendapat serangan gaib itu, saya rasakan ada hal yang aneh di perut. Bahkan sempat
mengeluarkan darah encer dari mulut dan dubur. Saya merasakan hal tersebut
sekitar 10 menitan,” kata Agus Sadewo, seorang anggota Jelajah Blora kepada Blora Updates lewat jaringan sellular, Jum’at (7/12) malam.
Untuk
berbagi pengetahuannya secara terbuka pada publik, dalam kondisi seperti itu
dirinya menyarankan baiknya tetap tenang dan jangan panik.
“Dasarnya
harus tetap tenang. Tarik nafas. Atur nafas. Terus berkonsentrasi mengembalikan efek serangan
tersebut ke alam,” terang pria yang bersama keluarganya bertempat tinggal di
Jl. Raya Blora-Rembang KM 3 tersebut.
Memang,
sejak pukul 19.00 WIB tampak di beberapa titik terdekat dengan Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) Klopodhuwur sore itu, beberapa orang sudah tampak berkerumun.
Sebagian pemuda tampak duduk di atas sepeda motor, yang lainnya berdiri dan
duduk di pinggir jalan cor-coran yang baru saja selesai diperbaiki. Jalan arah
Blora-Randublatung ini memang sering rusak karena hampir setiap hari dilewati
oleh truk-truk pengangkut pasir dari Bengawan Solo. Tampak warung kopi di depan
TPK yang biasanya sepi, malam itu tampak ramai dengan keberadaan pengunjung.
![]() |
TPK Klopodhuwur, BPKP Kalisari, Kab. Blora yang konon dihuni oleh mahkluk-makhluk gaib. |
Beberapa
sepeda motor terlihat lalu lalang. Seperti mencari tahu, mereka melewati jalan
tanah yang dekat dengan lokasi wisata malam. Ada yang masuk dari sebelah Timur,
ada pula yang masuk dari jalan sebelah Barat. Ada pula yang berhenti seakan menanti.
Pengendara dan orang yang diboncengnya seperti tak sabar ingin memastikan jam
berapa dimulainya kegiatan Jelajah Blora menguak misteri dua dunia di TPK
Klopodhuwur ini.
Sekitar
pukul 21.00 WIB tampak para peserta datang beserta tim panitia, termasuk tim
Blora Updates. Walau samar, di pintu masuk beberapa dari mereka terdengar
mengucapkan “Kulonuwun” dan “Assalamu’alaikum”. Genangan air di beberapa tempat
sisa hujan kemarin terlihat sudah surut. Tim dan peserta jelajah misteri selanjutnya
berkumpul di depan musholla.
Setelah
diberikan penjelasan oleh tim, tampak mereka berdo’a bersama-sama lalu memutari
musholla searah jarum jam. Hal itu dimaksudkan sebagai wujud penghormatan dan
perkenalan kepada para penunggu kasar dan halus yang ada di wilayah tersebut,
agar sama diberikan kebaikan dari mulai awal hingga akhirnya. Salah seorang
peserta perempuan terpaksa harus menunggu di dekat tempat parkir karena sedang
datang bulan atau menstruasi.
![]() |
Kondisi kantor TPK Klopodhuwur yang rusak dan terbengkalai. |
Lokasi
pertama adalah sebelah selatan Kantor TPK. Terlihat beberapa pohon pisang
dengan daun-daunnya yang mengering masih menempel di batangnya. Di depan kamar
mandi dan WC, tim dan peserta jelajah sejenak berhenti. Menurut keterangan
salah seorang tim, ada sesosok tinggi besar di depan kamar mandi. Selanjutnya
dilakukan pembukaan mata batin kepada peserta yang ingin merasakan sensasinya.
Berikutnya,
mereka berjalan kembali ke Timur dan menuju ke arah Selatan, di mana menurut
penerawangan secara gaib terdapat sesosok ular besar. Sewaktu berjalan dekat
dengan pohon besar di sebelah Barat gubuk, tim menjelaskan bahwa di lubang
pohon besar itu adalah rumah sosok anak-anak kecil. Menurut salah seorang tokoh
masyarakat Desa Klopodhuwur, sosok itu adalah bocah bajang.
![]() |
Sebuah pohon besar dan gubuk di TPK Klopodhuwur yang ditengarai sebagai tempat rumah dan tempat bermain anak-anak bajang. |
“Kalau
anak-nak itu bukan sejenis tuyul. Itu sosok yang dinamakan bocah bajang. Konon
dulu adalah janin-janin yang gugur atau sengaja digugurkan dengan aborsi oleh
orangtuanya. Janin-janin itu bisa tumbuh
dan berkembang di alam gaib,” terang Sukadi (58), sesepuh Dukuh Wotrangkul,
Desa Klopodhuwur, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Sebuah
hal yang cukup bisa dinalar bahwa janin yang gugur atau sengaja digugurkan itu,
sebenarnya tidak mati. Mereka memiliki kehidupannya sendiri, setelah terlahir
di dunia dalam keadaan tidak bernyawa. Bahkan, mereka ini akan terus tumbuh dan
berkembang sebagai bagian dari entitas gaib yang spesifik. Kalaupun kemudian si
anak-anak bajang ini suka mengganggu, mungkin itu adalah sebuah bentuk protes
terhadap orang tua-orang tua yang telah tega menyia-nyiakan dan membunuhnya.
Selanjutnya
tim dan peserta jelajah berjalan menuju arah Utara. Di sana tampak warga
berkumpul. Untuk mencari tahu tentang cerita misteri yang ada di lokasi
tersebut, tim jelajah malam menanyakan kepada seorang penjaga TPK yang sudah
bekerja dan sekaligus menginap sendirian di sana selama 12 tahun.
![]() |
Tim Jelajah Blora Misteri Dua Dunia kemudian mewancarai Samud (47), seorang penjaga TPK yang telah bertugas selama 12 tahun. |
“Banyak
orang-orang yang melihat penampakan di wilayah sini. Selain anak-anak kecil dan
sesosok tinggi besar, ada juga Kuntilanak. Dulu saat ada acara kemah Pramuka di
sini, ada banyak pelajar yang kesurupan cukup lama. Mungkin ada sekitar 8-9
orang, sebagian besar perempuan,” kata Samud (47), seorang penjaga TPK yang
lahir di Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo.
Setelah
mendapat keterangan, tim dan peserta kemudian melanjutkan jelajah misteri.
Lokasi berikutnya adalah pohon trembesi besar. Melihat diameter batangnya, diperkirakan
usianya sudah ratusan tahun. Pohon-pohon besar ini menjadi saksi seluruh
kejadian yang ada di lokasi TPK ini.
Salah
seorang anggota tim jelajah melakukan penerawangan. Tampak dalam mata batinnya,
ada sesosok nenek-nenek tua. Dari auranya, beliau kelihatannya tidak berkenan
dengan adanya kegiatan penjelajahan malam ini dan menunjukkan sikap agar para
tim dan peserta segera pergi. Bahkan di sini, salah seorang tim merasakan
terkena serangan gaib. Kebetulan ketika dari Blora Updates mencoba
melihat-lihat hasil pendokumentasian foto acara semalam, terlihat ada dua sosok
dalam bentuk cahaya yang seperti berjalan, yang salah satunya mengenai bagian perut
Agus Sadewo, seorang anggota tim jelajah misteri.
Menurut
keterangan dari seorang kawan supranatural, bahwa selain beberapa penampakan
yang disebutkan di atas, ada tiga sosok kuda gaib di lokasi ini. Seekor kuda
berwarna putih, seekor kuda berwarna coklat dan seekor satu lagi lainnya
berwarna kuning. Kuda putih adalah sosok menjaga dua ekor kuda lainnya.
![]() |
Para peserta yang ingin merasakan getaran energi gaib di TPK Klopodhuwur. |
Selanjutnya
dilakukan pembukaan mata batin kepada warga yang berminat merasakan energi
keberadaannya. Menurut kesaksian beberapa tim dan peserta, mereka sempat
mendengar bunyi bergemerincing dalam beberapa detik di telinga mereka.
Setelah
dari lokasi jembatan kecil, tim dan peserta jelajah bersama-sama dengan warga
dipandu oleh penjaga TPK menuju tempat sosok Kuntilanak yang sering menampakkan
dirinya. Karena dirasa cukup riskan, hanya beberapa tim dan peserta saja yang
diperkenankan mengikuti dan melihat dari jarak dekat . Sebagian peserta lainnya
dipersilahkan menunggu dari jarak sekitar 20-an meter untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Salah
seorang tim Jelajah Blora memberikan keterangan di tempat penampakan sosok
Kuntilanak.
Acara
berakhir sekitar pukul 22.30 WIB. Sebelum kembali ke markas, tim Jelajah Blora Misteri Dua
Dunia berkunjung ke tempat warga berkumpul dan berembug dengan para sesepuh
Desa Klopodhuwur untuk melakukan kajian terhadap hasil penelusurannya malam
itu. (*)
0 Komentar