Ajak Adu Gagasan Untuk Kemajuan Blora secara Damai


Bulan Agustus Tahun 2020 ditandai dua momentum istimewa. Pertama adalah Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan NKRI yang ke-75 dan juga Peringatan Tahun Baru Islam 1442 H yang jatuh pada hari ini 20 Agustus 2020. Dua momentum hari besar ini tak hanya menjadi spesial bagi bangsa Indonesia dan juga masyarakat Kabupaten Blora namun juga harus menjadi spirit menghadapi tantangan ke depan. Terlebih dalam kondisi pandemi yang masih mengintai kita semua. Tantangan maha berat yang dihadapi seluruh warga dunia karena kompleksnya persoalan yang dihadapi. Dunia menghadapi krisis ganda, di bidang kesehatan dan ekonomi yang dapat menular kepada berbagai bidang yang lainnya.

AS, Jerman bersama sejumlah negara Eropa lain, Korea Selatan, Jepang hingga Singapura telah mengalami resesi ekonomi. Hal yang sama mungkin juga akan terjadi di Indonesia karena pertumbuhan di kuartal kedua sudah minus 5 %, sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi. Ancaman itu nyata dan wajib direspon segera.

Pemerintah pusat hingga daerah telah berjibaku untuk menggelontorkan berbagai kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun itu tidak cukup karena membutuhkan pula peran seluruh masyarakat Indonesia. Kita harus bersatu dan bergotong royong yang telah menjadi kekuatan bangsa ini sekian lama.

Peringatan kemerdekaan yang telah berusia 75 Tahun ini dapat dijadikan momentum untuk membalikkan semua prediksi dan mengatasi segala persoalan yang bangsa ini hadapi. Terlebih HUT NKRI kali ini berdekatan dengan Tahun Baru Islam. Kita memiliki dua momentum yang komplit dari segi semangat kemerdekaan dan spirit keberagamaan. Dua hal yang jika kita maknai secara tepat dapat menjadi senjata untuk menumpas tantangan yang ada dihadapan kita.

Pilkada Blora
Dalam konteks lokal Kabupaten Blora, bersamaan dengan kedua momentum tersebut geliat Pilkada telah mulai terasa. Masyarakat Blora telah mulai menaruh perhatian kepada kontestasi pemilihan kepala daerah lima tahunan ini. Kita bersyukur dalam berbagai kontestasi politik, Kabupaten Blora cukup kondusif dan tidak ada gesekan horizontal yang terjadi. Demikian pula harapan kita, hal ini akan kembali terulang pada Pilkada kali ini. 

Pilkada memang seharusnya menjadi pesta bagi masyarakat dengan kontes gagasan bukan ajang perseteruan. Pilkada bukan perang meme, hoax dan adu kekuatan antar pendukung melainkan sarana untuk mendiskusikan persoalan lokal dan bagaimana menemukan solusinya. Pilkada adalah saat bagi semua orang untuk saling merangkul bukan baku pukul. Waktu yang tepat untuk melahirkan inovasi bukan justru saling memusuhi. Terlalu mahal harga yang harus dibayar kalau Pilkada menggerus nikmat kedamaian yang telah direguk oleh masyarakat Blora sekian lama. Apalah artinya kemajuan pembangunan, tatkala tak ada kedamaian di dalamnya. Maka sudah seharusnya pertarungan ide dalam kampanye kelak seharusnya diisi dengan adu gagasan dan ide kreatif alih-alih isu dan kampanye hitam yang justru menyebabkan kebencian dan ketidaktentraman di masyarakat Blora.

Makna Kemerdekaan
Makna Kemerdekaan sesungguhnya adalah kerja keras yang tak kenal lelah. Kemerdekaan juga berarti saatnya bagi kita menghargai perbedaan dalam keberagaman. Kemerdekaan dalam momentum tahun baru islam juga dapat dimaknai sebagai sikap sukarela untuk menolong sesama. Jika ketiga hal tersebut kita junjung bersama, maka kita akan  mampu menghadapi ancaman resesi dan pandemi. Kesehatan pulih dan ekonomi bangkit. Kita juga akan mampu menyajikan kontestasi Pilkada yang damai dan menjadi pesta demokrasi yang sesungguhnya. 

75 tahun yang lalu para Bapak Bangsa bersedia mengesampingkan ego dan syahwat kekuasaan demi persatuan untuk dapat mendirikan negara ini. 75 tahun yang lalu para pendiri bangsa untuk berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi persatuan bangsa. 75 tahun yang lalu bangsa ini rela meminggirkan fanatisme kelompok, perbedaan suku, agama dan ras agar dapat meraih kemerdekaan.

Kini kita berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai tantangan dan persoalan yang berbeda namun tidak kalah sulitnya untuk dihadapi. Jika para pendiri bangsa telah memberikan keteladanan tentang persatuan, tentang keikhlasan, tentang semangat rela berkorban, serta menjunjung tinggi integritas maka kinilah saat bagi kita untuk meneruskannya. 

Semangat kemerdekaan dan spirit keragaman dapat menjadi bahan bakar untuk mengisi kemerdekaan dengan karya dan inovasi di tengah tantangan dan perubahan yang terjadi. Kita tidak boleh, gara-gara sibuk berkelahi sesama bangsa sendiri, membuat kita tertinggal dalam kompetisi di era disrupsi teknologi. Mari kita sibuk berkompetisi untuk menciptakan inovasi dalam segala aspek kehidupan. Sebab, perubahan adalah keniscayaan dan inovasi adalah nafas perubahan.  Mari kita sambut bulan Muharram ini dengan penuh harapan. Saat tahun baru mulai, tetap fokus pada tujuan dan biarkan dirimu tetap bahagia, positif, dan memberi semangat kepada orang lain. Semoga tahun baru yang telah datang ini menjadi tahun di mana kita meninggalkan kekhawatiran dan memberi kita iman dan harapan. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Adv/001


Posting Komentar

0 Komentar