Suara Lantang Hingga Naik Meja Mewarnai Audiensi Setoran Perusaahan Migas Ke Blora

 
Seno Margo Utomo, Mantan DPRD Blora Periode 2009 sd 2014 Naik Meja Karena Geram Ketika Audiensi Berlangsung - Blora Updates
Seno Margo Utomo, Mantan DPRD Blora, Naik Meja Ketika Audiensi Tentang Setoran Migas - Blora Updates

Blora Updates - Sedulur Relawan Tani dan Front Blora Selatan (Sentani - FBS), datangi Gedung DPRD Kabupaten Blora Jawa Tengah, untuk menyuarakan hal yang sama, yaitu menuntut transparansi dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR dari Perusahaan pengelola minyak dan gas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Blora.


Rapat audiensi dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto, didampingi oleh HM Warsit, dari Komisi C dari Partai Hanura, Yuyus Waluyo, Ketua Komisi B dari Partai Nasdem, Munawar, dari PKB, Lina Hartini dari PDIP, Ir. Siswanto dari Partai Golkar, Agus Untoro dari Partai Hanura, Mohammad Sahari dari PKS dan Mochammad Muchklisin dari PKB mewakili dari Bapemperda DPRD, serta Sekretaris Daerah, Komang Gede Irawadi.


"Kami sangat apresiasi sekali atas kehadiran Sentani dan FBS yang meminta audiensi terkait Perusahaan Migas di Blora. Audiensi berupa transparansi dana CSR, DBH dari Perusahaan Migas di Kabupaten Blora. Selain Itu juga pembahasan terkait proyek - proyek jaringan Gas yang mangkrak dari Daerah ring 1 CPP Gas Gundih, di Desa Sumber Kecamatan Kradenan. Dalam kesempatan ini kami juga mengundang seluruh perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Blora, termasuk Pertamina EP" ungkap Siswanto, membuka audiensi di Ruang Rapat Paripurna DPRD Blora, hari ini ( Rabu, 14/4/2021).


Koordinator Sentani Blora, Exy Agus Wijaya dengan lantang menuding para pengambil keputusan baik dari Perusahaan Migas maupun Pemerintah Kabupaten Blora, tidak serius mengentaskan kemiskinan di Blora, meskipun potensi ekonomi dari sektor minyak bumi dan gas sangat besar.


Exy Agus Wijaya Ketika Menyampaikan Aspirasi Dalam Audiensi - Blora Updates


"Kami punya hak secara konstitusi untuk berbicara, menyampaikan pendapat dan mengkritisi terkait pembiaran rakyat Blora yang terjebak dalam kemiskinan. Semestinya kita kaya, karena ada potensi Migas di Blora yang sudah dieksploitasi besar - besaran namun tidak memberikan kemakmuran bagi rakyat Blora. Sungguh Ironis, justru seakan - akan disuruh menjadi pengemis ketika ingin bertemu Perusahaan yang eksplorasi Minyak dan Gas. Harus buat proposal dulu kalau mau minta bantuan, ini tidak adil !. Sementara kalian hidup mewah - mewahan. Mata kalian buta, Telinga pun tuli, oleh penderitaan warga ring satu yang kalian ekploitasi," tandas Exy sambil menuding satu per satu perwakilan dari Pertamina Asset 4 Field Cepu, SKK Migas, PGN, Titis Sampurna, dan Badan Usaha Milik Daerah PT Blora Patragas Hulu.


Aksi spontanitas dan ekspresif karena jengkel juga dilakukan Seno Margo Utomo mantan anggota DPRD Blora dari Partai Keadilan Sejahtera ( PKS). Mantan DPRD periode 2009 sd 2014 tersebut mengungkapkan kegeramannya hingga naik meja diruang audiensi ketika melihat data - data yang diajukan oleh Pertamina dan Perusahaan Hulu Migas, terkait besaran CSR.


"Ini menyangkut uang besar, tidak boleh main - main membahas soal ini, ruang gelap pengelolaan Migas ini harus dibuka, ratusan juta dollar keuntungan Pertamina dan Perusahaan Hulu migas lainnya, masak CSR cuma charity yang hanya recehan, bongkar semua ruang gelap ini," ungkap politisi PKS itu. ( Sahid /Blora Updates)

Posting Komentar

0 Komentar