Modusnya para pemain hanya sekadar punya alat Elektronik Data Capture (EDC),
tetapi tidak punya toko sembako. Bahkan, terindikasi bisnis itu diduga dipakai
sendiri oleh oknum pejabat yang jadi pangkal masalah.
Bupati Blora, Arief Rohman, mulai mengambil sikap secara jelas dengan
menggelar rapat koordinasi terkait evaluasi program sembako Bantuan Sosial
Pangan (BSP) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pihaknya langsung memanggil
seluruh stakeholder terkait.
"Rapat akan kita jadwal setiap bulan untuk evaluasi pelaksanaan," ungkapnya di ruang
pertemuan Setda Blora, Senin (13/9/2021).
Untuk mengurai permasalahan, ia membeberkan akan ada petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis yang mengatur agen E-Warong. Hal itu harus dilakukan agar sejumlah pihak tidak
'main-main' dengan urusan bantuan dari pusat.
"Bahwa E-Warong ini tidak boleh dari kerabat ASN, atau dari ASN, dari
kerabat lurah atau kades serta dari Karyawan BRI," ucap Arief Rohman.
Ia mengaku akan mengawali
penanganan E-Warong sesuai dengan pedoman umum dari Kementerian Sosial terlebih
dahulu sebelum ada aturan dari Pemkab Blora.
Menurutnya, yang menjadi agen bantuan sembako yang disalurkan untuk Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) tidak harus punya warung besar.
"Asal itu punya warung, justru kita ingin pemberdayaan warung-warung yang kecil ini kalau dia ingin jadi E-Warong kan warungnya menjadi besar," Pungkasnya
Sementara itu, Manager Pemasaran Mikro Bank BRI Kantor Cabang Blora, Muhammad
Zaenal Arifin mengklaim, telah membenahi keberadaan E-Warung yang hanya
bermodal EDC saja tanpa punya toko sembako.
"ini sudah saya proses pembenahan, sudah. Jadi yang lama jangan di anu
(permasalahkan) lagi," ungkap Arifin, sapaan Muhammad Zaenal Arifin.
Menurutnya, di Blora sendiri sudah tidak ada lagi pihak ASN yang ditunjuk
menjadi agen E-Warong.
Apabila ada E-Warong yang tidak sesuai, Arifin memberikan arahan untuk
melaporkan ke pihak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(P3A) Kabupaten Blora.
"Bila ada yang tidak sesuai lapor ke Dinsos. (Nanti, red) Dinsos biar
buat rekom ke BRI," katanya. (Yoyok/Red)
Video wawancara :
0 Komentar