Dua Warga Blora Sabet Kejuaraan Bergengsi Tingkat Nasional, Siapa Mereka?


Blora - Kejuaraan bergengsi tingkat nasional tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan Kementerian ESDM berhasil disabet dua warga dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Secara tidak langsung, kabar keduanya ini tentu saja terbilang mengharumkan nama daerahnya sesuai bidang mereka tekuni, Selasa (21/12/2021)

Mereka adalah Dewi Nurhalimah, guru honorer di MTs Khozinatul Ulum Blora yang meraih juara II  dalam penghargaan Anugerah Guru Tenaga Kependidikan Madrasah Berprestasi 2021 dan Ahmad Adirin, jurnalis Liputan6.com yang meraih juara III dalam ajang bergengsi penghargaan Subroto 2021.

"Iya (guru MTs Khozinatul Ulum) tingkat nasional juara II," ungkap Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Blora, Fathul Himam saat dihubungi melalui ponselnya, Sabtu (4/12/2021).

Guru MTs Khozinatul Ulum Blora itu menggunakan akun media sosial facebook dengan nama berbeda yaitu Halimah Az Zahra. Bentuk rasa syukur atas torehan prestasi yang didapatkan itu ditulisan di beranda facebooknya tersebut.

"Alhamdulillah ngirim berkas pas deadline 30 Oktober 2021, deadline pukul 21.00 dan aku ngirim sekitar pukul 20.00 an. Soalnya magrib baru dapat surat rekomendasi dari Kepala Bagian Kemenag Kabupaten Blora. Sempat tidak mengharap lolos karena sudah hampir hopeless sebab mepet deadline. Ngurus surat rekomendasi ke Pak Himam Penma, diread doang tidak dibalas, nyeseg padahal online.
.
Alhamdulillah atas saran Pak Amin disuruh ke pengawas. Ke pengawas yang baik hati, Bu Juwarmi langsung dimintakan rekomendasi ke Kepala Bagian Kementerian Agama Kabupaten Blora. Alhamdulillah magrib surat rekomendasi jadi, maturnuwun bu pengawas dan Pak Kepala Bagian Kemenag Kab. BLORA.
.
Perjuangan nggak sampai di sini, ambil print di percetakan tepat saat hujan deras sampai kehujanan, untung berkas selamat. Saya adalah peserta paling muda, baru sekitar 3 - 4 tahun an ngabdi, bisa lolos saja sudah alhamdulillah karena paling kecil, alias paling muda dari 5 nominator. Bi haisu layah tasib, bener bener tak terduga. Tahun 2019 syarat Gupres Nasional minimal ngabdi 5 tahun. Alhamdulillah syarat gupres 2021 minimal ngabdi 3 tahun. Jadi saya bisa ikut.
.
Tambah nyeseg lagi pas tahu ada sebagian temen pada disupport daerah dan dapat sangu. Diriku cuman dari sekolahan dan modal sendiri dari tabungan. Bener bener modal nekad. Alhamdulillah masih juara. Semua atas izin Allah swt.
.
Terimakasih Ibu dan bapakku yang menjadi inspirator sekaligus guru pertamaku. Tanpa didikan bapak dan ibuk, aku bukanlah siapa siapa.
.
Terimakasih Abah KH. Muharroh Ali dan Ibu Nyai Hj. Umi Hanik selaku pengasuh Yayasan Khozinatul Ulum Al Amin. Semua prestasi saya selama menjadi guru adalah bakti saya untuk Madrasah Khozinatul Ulum.
.
Terimakasih Pak H. Nur Rokhim selaku kepala madrasah dan Pak Muhtarom, serta Multimedia Khozin yang bantuin bikin video kalau kalian mau sewa sewa jasa multimedia di khozin aja guys, dan lain lain.
.
Terimakasih Abah Khusnul Maat, Mamah Sany, Mas R, dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu," demikian akun Halimah Az Zahra menuliskan kalimat dalam postingan facebook pada 30 November 2021 pukul 23.49 WIB.

Tak pelak, postingan facebooknya tersebut langsung mendapatkan banyak komentar ucapan syukur dari warganet.

"alkhamdulillah buu..," tulis komentar akun bernama Familhabibmuhammadsayyidi. Komentar itupun langsung mendapatkan jawaban senada dari akun Halimah Az Zahra.

"Maasyaallah...tabarakallah. Selamat, nDhuk Halimah Az Zahra ....," tulis komentar akun bernama   Achmad M. Akung. Komentar itupun juga mendapatkan jawaban senada.

"Maturnuwun bapak. Jazakumullah khoir atas ucapannya. Doa yang baik juga kagem bapak dan keluarga semoga sehat selalu 😊🙏," jawab akun Halimah Az Zahra.

Selanjutnya Ahmad Adirin, jurnalis Liputan6.com yang juga menyabet penghargaan nasional menambahkan, ajang penghargaan yang digelar pemerintah pusat adalah bentuk pelecut untuk masyarakat agar bisa lebih baik dalam berkontribusi sesuai bidangnya.


"Ya bersyukurlah. Intinya tetap semangat. Upaya jadi lebih baik insyaalloh tidak akan menghianati hasil," kata Adirin saat dihubungi melalui ponselnya.

"Wes gak usah tekon macem-macem, seng penting ayo belajar bareng," imbuh santri jebolan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora itu.

Disinggung lebih jauh, Adirin hanya membagikan dokumentasi dan karyanya berjudul, "Setrum Angin dan Surya untuk Menjemput Cahaya Hingga Durian Musangking". Karyanya itulah yang mengantarkannya sehingga masuk nominasi 3 besar nasional di antara ribuan karya jurnalis lain yang turut mengikuti lomba.


Sebatas diketahui, Adirin ini adalah penulis aktif di sejumlah media lokal hingga nasional yang merupakan salah satu anggota di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bojonegoro. Saat ini dirinya fokus di media online Liputan6.com.

Posting Komentar

0 Komentar