Gelar Musrenbang Keren, Pemkab Ingin Wujudkan Blora Sehat dan Ramah

Bupati Blora Arief Rohman dalam sambutannya Musrenbang Keren

Blora - Pemerintah Kabupaten Blora menggelar Musrenbang Keren atau musyawarah perencanaan pembangunan kelompok rentan untuk kedua kalinya. Dalam gelaran siang tadi di Pendopo Rumah Dinas, Bupati Blora Arief Rohman berharap bisa menyerap aspirasi terbaik guna mewujudkan Blora sehat dan ramah, Rabu (9/3/2022). 

Bupati yang baru saja berulang tahun ke 42 tersebut, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musrenbang Keren ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan setelah tahun lalu dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan 2022, dan kali ini untuk menyusun perencanaan pembangunan 2023.

"Musrenbang Keren kali ini  untuk menyerap aspirasi dan usulan pembangunan dari kalangan perempuan, lansia, difabel, dan anak. Melalui forum ini semoga ada banyak masukan program kegiatan yang disampaikan untuk landasan penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2023," Ucapnya. 

Selanjutnya, Politisi PKB tersebut juga mengajak seluruh stakeholder yang hadir untuk Sesarengan mBangun Blora, mewujudkan Blora yang sehat, ramah anak, dan ramah difabel.

"Usulan yang disampaikan dari Musrenbang ini nantinya kita minta untuk dirangkum dan dijadikan program dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPKD). Kita ingin perempuan juga punya andil dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Blora. Khusus untuk difabel, kita minta OPD terkait bisa terus mengawal penyusunan Perda tentang Difabel," ungkapnya. 

Menurut Arief Rohman, hal yang tidak kalah pentingnya adalah terkait penanggulangan stunting dan pencegahan pernikahan dini yang kerap menimbulkan permasalahan pada kaum perempuan. 

"Target new zero stunting monggo kita wujudkan bersama. Termasuk kesetaraan gender dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Blora," imbuhnya. 

Arief Rohman juga menyatakan keinginannya untuk fokus pada penguatan kualitas dan daya saing SDM. 

"Semoga ada peningkatan SDM terkait jenjang sarjana, terutama pada masyarakat kurang mampu. Selanjutnya juga ada peningkatan kualitas kepemudaan dalam pembangunan, dan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan," paparnya. 
Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, menyampaikan beberapa permasalahan kelompok rentan

Disisi lain, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, juga menyampaikan beberapa permasalahan kelompok rentan. Diantaranya peningkatan akses pelayanan masyarakat yang responsif difabel, pemberdayaan ekonomi difabel, penanganannya gizi buruk, stunting, kekerasan pada anak, hingga pemberdayaan ekonomi perempuan. 

"Mari kita rembugan bersama untuk menyusun program penanganannya," ucapnya 
Bupati Blora Arief Rohman, Kepala Bappeda A Mahbub Djunaidi, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Ainia Sholichah, perwakilan dari TP PKK

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bappeda A Mahbub Djunaidi, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Ainia Sholichah, perwakilan dari TP PKK, Muslimat, Aisyiyah, GOW, Bhayangkari, Persit, IBI, IIDI, Forum Genre, Forum OSIS, Forum Anak Blora, LVRI, dan Komunitas Difabel Blora Mustika. Total ada 26 organisasi, termasuk keterwakilan dari LSM dan tokoh masyarakat, hingga OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial P3A, Dinas Kesehatan, dan Dinas Dalduk KB.(Yoyok/AS)



Posting Komentar

0 Komentar