Sejarah Blora : Mengenal Sosok Mbah Suro Nginggil dari Desa Nginggil Kec Kradenan Blora

Blora updates
Arsip artikel mengenai Mbah Suro Nginggil
Akhir-akhir ini dimedia santer diberitakan penangkapan dan sweaping tentang personal serta hal-hal yg berbau komunis (simbol palu arit, lagu genjer2 dll). Saat ini yang saya bahas bukan tentang ideologi tersebut melainkan keteladanan tokoh asal Blora. Di Blora tepatnya lokasi Desa Nginggil Kecamatan Kradenan Kab Blora ada tokoh yang menarik untuk dibahas.

Seperti kutipan pidato BUNG KARNO tentang JAS MERAH ( jangan sekali kali melupakan sejarah). Tetapi kenyataanya yg ada sekarang, sejarah bukan hanya dilupakan tetapi juga diubah.  Mari kita bahas tokoh asli blora yg bisa menginspirasi kita dari segi positive.

TOKOH "Mbah Suro" dari Desa Nginggil yang gersang kini mulai terlupakan. Tapi sebelum peristiwa Sawito, agaknya peristiwa di tepi sungai Bengawan Solo beberapa tahun yang lalu itu merupakan contoh lain. Sedikit Berbeda, tentang bagaimana sejumlah orang ingin berlindung dan bertahan dalam suatu masa yang mencemaskan.

Waktu itu adalah waktu kejatuhan Bung Karno. Waktu peralihan yang penuh gejolak ke "masa baru". Mulyono, bekas lurah Nginggil yang berumur kira-kira 46 tahun, sudah dikenal dengan sebutan "Mbah Suro". Ia bertindak sebagai dukun. Banyak orang mempercayai kesaktiannya, termasuk orang yang berkedudukan di kota-kota. Tak heran bila banyak orang datang. Dan desa Nginggil pun berubah wajah, bak daerah yang banyak dikunjungi turis. Lampu-lampu neon dipasang di sana. "Sehingga kalau malam hari kita ke Nginggil", begitu tulis wartawan Ramelan dalam bukunya Mbah Suro Nginggil (1967), "kita akan menikmati sinar-sinar lampu neon di tengah-tengah lingkungan hutan belantara yang gelap seram itu". Bahkan direncanakan jalanan akan diaspal oleh Mbah Suro.

Aspal sudah tersedia. Tapi kemudian pemerintah orde baru melancarkan operasi polisionil ke desa itu. Adapun penguasa setempat waktu itu mensinyalir bahwa "Pertapaan Gunung Kendeng"di desa Nginggil itu tempat persembunyian orang-orang PKI yang lari.

Menurut Let. Kol. (waktu itu) Leo Ngali Maret 1967, satu team penyelidik yang terdiri dari anggota ABRI dan sipil pernah dikirim ke sana. Mereka diterima para murid Mbah Suro dan dipersilakan menunggu: katanya, setelah jam 12.00 mereka bakal diterima Mbah Suro (ternyata tidak jadi). Selama menunggu, mereka dihidangi tarian dan nyanyian, antara lain lagu Genjer-Genjer, yang menurut pemerintah Orde Baru adalah lagu PKI. Juga, kata Leo Ngali, para pengikut Mbah Suro meneriakkan yel "Hidup PKI!".

Mbah Suro diketahui memang sering menyatakan kesetiaannya kepada Bung Karno. Pertemuan dengan para pengikutnya konon selalu disertai seruan "Hidup Bung Karno!" (yang lalu disambut dengan: "Hidup Mbah Suro!"). Ada juga diberitakan bagaimana orang-orang di dusun itu mengucapkan pernyataan anti para pelajar dan mahasiswa di kota-kota besar yang waktu itu berdemonstrasi menentang Bung Karno.

Mbah Suro kemudian tertangkap. Anak buahnya berupa pasukan "Banteng Ulung" dan "Banteng Sarinah" (para wanita) dilumpuhkan oleh pasukan RPKAD. Sang pemimpin kemudian ditembak mati, "konon melarikan diri ketika sedang disuruh apel", tulis Ramelan. Satu regu dokter dan pejabat, kemudian kepada umum membuktikan bahwa Mbah Suro betul mati.

Ketika beberapa saat setelah menyerah si Mbah yang masih muda itu ditanya apa betul ia kebal, ia menjawab: "Ah, tidak, Pak. Itu kan hanya orang-orang saja yang mengatakan". Mbah Suro memang bukan manusia luar biasa. Paling tidak, begitulah pengalaman pembantu TEMPO Abdul Bari Ts. yang di tahun 1960 sudah ketemu dengan dia di desa Nginggil. Waktu itu Mbah Suro atau Mulyono masih berstatus lurah, merangkap dukun. Abdul Bari waktu itu masih siswa Sekolah Kehutanan Menengah Atas, Bogor. Dia tengah berpraktek ke hutan sampai ke kecamatan Kradenan. yang mewilayahi desa Nginggil. Acara : menjejaki para pencuri kayu jati. Maka untuk mendapatkan data penduduk, mata pencaharian dan keamanan hutan, ia dan beberapa kawannya bertemu dengan lurah Mulyono.

Waktu itu, menurut mandor yang mengantar praktek, pak lurah atau Mbah Suro sedang nglakoni. Tak makan nasi sudah selama 2 tahun. Cuma rokok dan kopi. Juga tiga hari tiga malam pati geni, tak makan tak minum. Rambutnya sudah mencapai bahu. Badannya tegap berisi, berpakaian baju hitam seten dan celana sepe dril. Isterinya berkain, baju brokrat hitam. Di lehernya tergantung leontin dari emas. Bentuknya: palu arit. "Waktu itu saya sudah yakin", kata Abdul Bari, "bahwa Mulyono ini BTI (Barisan Tani Indonesia) atau PKI".

Pertemuan kedua lebih menarik. Dengan 8 rekan, mereka tiba di Nginggil. Perjalanan agak sukar karena baru banjir. Rumah Mbah Suro yang berbentuk joglo, berikut pendoponya, dihias janur kelapa dan pisang berbuah. yang diikat di tiang-tiang. Juga bendera merah putih. Persiapan kenduri. Mbah Suro sedang merayakan Mauludan. sehubungan dengan akan lewatnya yang mbau rekso ("si penjaga") Bengawan Solo. Acara penyambutan diramaikan dengan wayang kulit semalam suntuk, dan an Mbah Suro memamerkan kebolehannya meramal: ia menyatakan bahwa kedatangan rombongan itu sudah diketahuinya sebelumnya.

Dalam rombongan itu memang ada yang mau diobati dan diramal. Yang mau diobati adalah anak Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (KBKPH), karena sekolahnya kurang"maju". Yang minta diramal adalah dua siswa Sekolah Kehutanan, teman Abdul Bari. "Ingin tahu saja', bisik mereka. Prosedur ramalan begini: Mbah Suro masuk kamar. Sang isteri dan seorang cantrik berada di luar, duduk menghadapi orang yang mau diramal. Agak lama kemudian, sang isteri lemas, lunglai dan tersandar di kursinya. Dengan bantuan sang cantrik-yang sekaligus merangkap sebagai pemberi penjelasan, sang isteri ditegakkan duduknya. Tapi tetap tak sadar. Lalu ia mulai bicara. Tapi suaranya besar, suara lelaki. Inilah Mbah Suro, katanya. Lalu ucapan-ucapan lain yang setengah menggumam dalam bahasa Jawa --yang tak difahami oleh para siswa dari Bogor itu, sebab mereka orang Sunda. Tapi kemudian ramalan diterangkan.

Rekan yang satu diramal akan dipaksa menikah dengan seorang gadis di kampungnya di Tasikmalaya. Keluarga gadis itu akan memaksanya bahkan dengan senjata tajam, tapi jangan cemas: "ada jimat penangkis", kata si Mbah. Betulkah ramalan MbahSuro terbukti kemudian? Tidak. Hanya sepulang dari Nginggil pemuda yang diramal itu demam.

Pemuda yang satu diramal baik: "enam bulan lagi akan segera ke luar dari sekolah, dan akan pegang jabatan penting di kehutanan sekitar situ". Ramalan ini aneh. Waktu itu mereka di kelas dua Sekolah Kehutanan Tingkat Atas. Untuk lulus dari sekolah, paling sedikit dibutuhkan 18 bulan lagi bukan cuma 6 bulan seperti ramalan MbahSuro. Dan ramalan itu memang ternyata tak terbukti. Siswa yang bersangkutan bahkan tak naik kelas.

Mbah Suro"NYI, bisakah kau mengerti alasanku?"Wanita cantik itu hanya menundukkan kepala. Ia tak bisa menjawab. Ia amat mencintai guru laki-laki nya. Bahkan ia rela membayar harga yang sangat mahal untuk cintanya itu. Ia rela pergi dari rumah dinas bapaknya di Blora dan masuk ke tengah-tengah hutan sunyi. Semua itu demi cintanya pada guru laki yang cuma anak seorang Lurah. Bukan anak bangsawan seperti dirinya.  Karena cinta, perbedaan derajat tak dihiraukan. Sungguh, suaminya, adalah laki-laki yang amat memikat hati. Namun, kini, guru laki yang amat dicintai itu memohon kepadanya untuk mau dicerai. Dicerai baik-baik. Tanpa dendam, Tanpa permusuhan. Masih berada dalam tali percintaan.

Sungguh merepotkan. Hati wanita, takkan mau begitu saja dimadu. Tapi, ini tidak dimadu, malah dicerai. Sebab sang guru laki akan kawin dengan empat perempuan dari empat penjuru mata angin. Inilah yang harus diputuskan sekarang, mengizinkan sang suami menceraikan atau menolak keinginannya. Kalau ditolak, maka dia takkan sanggup mewujudkan impiannya. Ia hanya akan jadi laki-laki biasa yang tak punya nilai apa-apa. Tentu keadaan seperti itu sangat menyedihkan hati. Padahal sebagai istri yang mencinta, ia selalu ingin melihat suaminya bahagia."Nyi, kau boleh membawa harta mana yang kausuka. Dan kau juga boleh memilih salah satu muridku untuk jadi suamimu!"Guru laki-nya memang tak hendak menyia-nyiakan. Perceraian itu harus dilakukan karena sang guru laki ingin memperoleh wahyu kapandhitan. Memang suaminya itu nggentur tapabrata sejak muda. Satu per satu ilmu gaib diserap. Dan kini ia mendapat wisik yang mengharu.


Penulis
Dhanny R Wandi

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.KIDUL kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI KIDUL meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI KIDUL lah yang bisa merubah nasib kami..KI KIDUL orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=213=285=049=AKI KIDUL, Atau kunjungi situs tth//angkajitumbahkidul.blogspot.com.id
    dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

      Hapus
  2. Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.KIDUL kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI KIDUL meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI KIDUL lah yang bisa merubah nasib kami..KI KIDUL orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=213=285=049=AKI KIDUL, Atau kunjungi situs tth//angkajitumbahkidul.blogspot.com.id
    dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus